Pandangan terhadap suatu industri baru nan masif dibalik lantunan suara yang membuat bulu kuduk spontan berdiri tegak.
Kegiatan-kegiatan Genshiken ITB:
OHU
Open House Unit adalah kegiatan dimana UKM di ITB menujukkan dirinya kepada para mahasiswa baru.
Tak terkecuali kami. Mau tau lebih lanjut? Datang ke stand kami nanti!
GST
Acara kaderisasi ramah ala Genshiken kepada para calon staffnya.
GenFest
Festival tahunan Genshiken ITB. Berisikan berbagai penampilan, lomba, dan booth-booth merchandise serta circle penggemar pop culture, di ITB!
Artikel Terbaru
Sebuah review (yang tentunya tanpa bias) terhadap anime movie "Tensei Shitara Slime Datta Ken: Guren no Kizuna-hen"
AFKRPG dengan presentasi yang tidak konvensional, yang entah bagaimana melekat pada hati setiap pemainnya
Mengasuh seorang anak mungkin akan menjadi hal yang dikhawatirkan bagi para millenials dan gen Z. Kebutuhan untuk menangani setiap tingkah laku anak mulai dari bayi sampai memasuki rebellious phase, dan bahkan ikut mengkhawatirkan apa saja hal yang akan terjadi setelahnya membuat sebagian besar memilih untuk tidak mulai sama sekali. Sebagian besar berkomitmen bahwa akan membenah diri terlebih dahulu, dan beberapa bahkan sudah komitmen untuk tidak terlibat sama sekali. Sebegitu “seramnya” ketakutan terhadap kebutuhan untuk mengajar dan mendidik seorang anak. Namun, bagaimana kalau kamu dihadapkan dengan pilihan untuk mengajar dan mendidik seorang gadis remaja yang masih memiliki mental seorang anak-anak? Dan bagaimana kalau gadis itu… punya telinga dan ekor serigala? Studio Sweet & Tea berusaha menghadirkan pengalaman tersebut melalui seri kedua visual novelnya, Kemono Musume no Sodatekata. Dengan terjemahan judul “How to Raise a Wolf Girl”, tentu saja VN ini akan membawa banyak pengalaman unik terhadap suatu pengalaman baru dalam kegiatan “mengasuh”. Sinopsis Kamu akan bermain sebagai protagonis lelaki bernama Kousaka Shuuji, seorang remaja yang secara tidak sengaja bertemu dengan gadis misterius di dalam gunung. Tanpa ingatan atas identitas diri bahkan tanpa ingatan sebagai seorang manusia, gadis itu diselamatkan dan kemudian diasuh kembali oleh Shuuji dan diberi nama Iroha. Mengasuh bukan berarti tanpa masalah. Sifat Iroha yang menyerupai hewan dan nyaris tidak bisa berkomunikasi dalam bahasa manusia senantiasa membuat Shuuji kerepotan. Belum lagi fakta bahwa keberadaan ekor dan telinga layaknya serigala yang memberi kesan bahwa Iroha adalah siluman serigala. Tapi, apabila semua itu dibalas dengan kelakuan menggemaskan dan wolf noises, apakah kamu cukup kuat untuk menghadapi kejamnya dunia? Cerita […]