Sulit dipercaya bahwa dalam seketika anime ini menjadi trending topic dunia jejepangan musim dingin 2017 lalu. Bahkan, kepopulerannya masih terasa sampai sekarang. Mungkin beberapa orang akan menggelengkan kepala karena heran, mengapa anime seperti ini dapat menjadi suatu hal yang sangat fenomenal? Itulah yang saya pikirkan sebelum menonton tayangan ini. Mari kita lihat taman Japari Park; dihuni oleh aneka satwa liar dari beragam ekosistem, yang nantinya akan dikenal sebagai Friends. Walaupun mereka adalah binatang, wujud makhluk-makhluk ini dibuat menyerupai manusia sehingga cara interaksi dan komunikasi mereka cukup sederhana untuk kita mengerti. Bagi kalian yang sudah atau akan menonton anime ini, sehingga kalian terdorong untuk membaca ulasan ini, saya hanya punya 1 pertanyaan. Apakah anda sudah siap untuk tanoshii? solidworks crack ita Penceritaan – Menyenangkan dengan Latar Belakang yang Cukup Gelap (8/10) Kemono Friends dapat dikatakan merupakan suatu kisah yang sangat menyenangkan dan seru, dimana kita dapat melihat beragam binatang dari habitat aslinya berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya, terutama dengan permasalahan yang ada. Perjalanan kita di Kemono Friends mengikuti kisah dari Kaban-Chan, seorang ‘hewan’ yang mencari asal usulnya, yang dinamai berdasarkan fakta bahwa ia sedang membawa sebuah tas. Ia bertualang bersama dengan friends pertama yang kita temui di anime ini yakni Serval. Sesuai namanya, ia merupakan kucing Serval. Bila dipikirkan lebih lanjut, gaya penceritaan anime ini cukup unik. Kita seakan diingingatkan dengan animasi-animasi masa lalu seperti Dora the Explorer hingga Blue’s Clues, dimana kita diajak untuk memecahkan permasalahan sederhana untuk mencari teman. Namun, dibalik semua tanoshii yang kita dapatkan, terdapat latar belakang yang cukup kelam mengenai terbentuknya Japari […]
Review
Sebuah film animasi dari jepang yang tayang di bioskop Indonesia beberap waktu yang lalu, No Game No Life: Zero sempat memunculkan kontroversi karena ulah beberapa orang tidak bertanggung jawab. Tapi, daripada membicarakan itu, lebih baik kita bahas filmnya saja. No Game No Life: Zero merupakan prequel dari seri TV anime “No Game No Life” yang diadaptasi dari seri light novel dengan judul yang sama. Film berdurasi 100 menit ini ditayangkan di bioskop Indonesia mulai 25 Oktober 2017 di CGV. The Story 8/10 Sebagai prequel, No Game No Life: Zero menyampaikan sebuah cerita dari 6000 tahun sebelum peristiwa-peristiwa di No Game No Life, yaitu dalam periode perang besar antara semua ras di Disboard. Periode yang sangat menarik untuk dibahas, karena menceritakan kondisi hidup manusia sebagai ras terlemah, fraksi-fraksi utama yang berperang, dan strategi-strategi perang mereka. Tentunya memberikan kontras dengan TV series-nya, di mana semua bentuk pembunuhan dan perampokan telah dilarang. Karakter utamanya juga cukup menarik, yang akan dibahas di seksi berikutnya. Kekurangannya, pacing cerita kadang terlalu cepat dan beberapa hal penting tidak dijelaskan secara eksplisit, mungkin dibiarkan kepada imajinasi penonton. The Characters 8/10 Karakter utama dalam No Game No Life: Zero adalah Riku, pemimpin para manusia dan Shuvi, sebuah ex-machina yang terasingkan. Secara visual, mereka memiliki banyak kemiripan dengan Sora dan Shiro dari TV series-nya, tapi karakter mereka dimulai dengan sangat berbeda. Riku ditampilkan sebagai seorang yang mengutuk kelemahannya, sementara Shuvi benar-benar seperti robot yang tanpa hati. Menariknya, interaksi antara mereka berdua saling membentuk karakter mereka hingga di suatu titik, karakter mereka menjadi duet penuh percaya […]
A Silent Voice, atau Koe no katachi, yang jika diterjemahkan ke bahasa Inggris berjudul “The Shape of Voice“, merupakan sebuah animated movie hasil produksi Kyoto Animation yang ceritanya diangkat dari manga dengan judul yang sama. Film berdurasi 129 menit ini cukup panjang untuk sebuah karya animasi. Film ini mulai ditayangkan di Indonesia pada 3 Mei 2017 di CGV Blitz. The Story 9/10 Agak sulit membicarakan bagian ini karena durasi film yang cukup lama. Tapi, sepanjang cerita tidak ada bagian yang tidak bermakna. Dari awal sampai akhir, perkembangan cerita tidak terlalu lambat atau ditunda-tunda dan bagian yang merupakan plot twist mendapatkan foreshadowing yang baik sehingga tidak terduga namun dapat dimengerti. Topik yang dibawakan cukup menarik karena jarang dibahas di cerita lain. Setelah itu semua, cerita diakhiri dengan cukup memuaskan. The Characters 8.5/10 Karakter-karakter yang diperkenalkan dalam Koe no Katachi cukup beragam. Dari tokoh Ishida Shoya yang merupakan seorang bully yang berusaha menebus kesalahannya sampai tokoh Nishimiya Shoko yang tetap berusaha membaur meskipun memiliki keterbatasan fisik, setiap karakter ditampilkan memiliki motivasi dan pola pikirnya sendiri. Sayangnya, sebagai gantinya, beberapa karakter pendukung terasa kurang dibahas. Meski demikian, karakterisasi yang diberikan sudah cukup untuk membuat penonton merasakan emosi-emosi dalam suatu adegan. The Sound 8/10 Salah satu tema utama dari film ini adalah kehidupan dari seorang gadis yang tuli. Sesuai dengan tema itu, soundtrack yang digunakan tidak terlalu mencolok sehingga beberapa adegan terasa sunyi. Meskipun demikian, penggunaan soundtrack cukup sesuai dengan suasana sehingga mendukung adegan yang sedang ditayangkan. Art and Animation 10/10 Sebagai film yang diproduksi oleh Kyoto Animation, […]
Ya, benar sekali! Nintendo Switch, console hybrid yang paling ditunggu para gamers ini baru saja dirilis di Indonesia sejak bulan Maret yang lalu. Oh, ya, untuk kamu yang belum tahu, Nintendo Switch adalah sebuah console produksi Nintendo yang kamu bisa mainkan kapan saja, di mana saja. Karena dengan desain hardwarenya, Nintendo Switch ini dapat menyesuaikan diri dalam berbagai kondisi pemainnya. Misalkan saat bersantai di ruang keluarga, kamu bisa mengintegrasikannya dengan TV dan memainkan gamenya bersama keluarga dengan puas dari layar TV. Bagaimana saat bepergian? Tenang, kamu juga dapat membawa dan tetap memainkan Nintendo Switch layaknya console portable seperti nintendo gameboy, atau PSP. Keren sekali, bukan? Nah, pada kali ini, salah satu sahabat kita, Yoga Aulia (G 14′) punya opini berdasarkan pengalamannya sebagai user Nintendo Switch. Yuk, kita simak! Admin: Yog, emangya apa aja poin plus dari Nintendo Switch? Yoga: 1. Paling pertama, pastinya karena suka desainnya inovatifnya yang bisa dimainin di mana pun (tempat tidur, kelas, dan, ya.. wc sekalipun) 2. Bisa dimainin dengan tangan terpisah dari layarnya, enak dan ga statis. Gue pernah main 8 jam straight dan gak pegel. 3. Ada fitur autosleep, bro. Jadi, kalau baterainya habis, saving nya gak akan hilang dan akan lanjut di tempat terakhir begitu di-charge. 4. Motion capturenya bagus untuk main 1 2 switch dan saat pakai panah di zelda. 5. Console portable pertama dengan kualitas 720p, dan frameratenya juga jarang drop. 6. Sangat support untuk main multiplayer. Saran, sih, beli bundle mario kart. Bisa main berdua tanpa add-on lagi. 7. Ringan banget, bro. 8. Game-game kedepannya cukup […]
Sebuah movie yang menjadi sequel dari seri TV anime “Sword Art Online” berjudulkan “Sword Art Online: Ordinal Scale” baru diluncurkan beberapa waktu yang lalu. Di Indonesia sendiri, movie ini baru mulai ditayangkan 22 maret yang lalu di bioskop CGV Blitz. Story 7.5/10 Walaupun menurut saya film ini lebih banyak fokus ke action scene, cerita yang disajikan juga cukup menarik untuk diikuti karena mengangkat tema AR dan VR yang mulai booming di dunia nyata belakangan ini. Plot utamanya cukup sederhana, dengan fokus awal pada tindakan dan reaksi tokoh utama sehubungan dengan Ordinal Scale, masalah-masalah yang timbul dari game tersebut, sampai pada akhirnya dia menyelamatkan hari bersama dengan teman-temannya. Tapi, tentunya film ini tidak sesederhana itu. beberapa sentuhan misteri menjaga ketertarikan penonton walau ada juga yang terlalu mudah ditebak. Character 7/10 Selain karakter-karakter yang sudah diperkenalkan di TV series-nya, Sword Art Online: Ordinal Scale juga memperkenalkan beberapa karakter baru yang cukup mendapatkan background story masing-masing sehingga di akhir film mereka tidak terlalu terasa seperti karakter sampingan. Sementara, di antara para karakter utama tidak ada banyak perkembangan selain dalam hubungan antara Kirito dan Asuna. Sayangnya, ada seorang tokoh anggota harem kirito yang hampir tidak muncul dan saat muncul hanya menjadi bahan fanservice, tapi jika kita bisa maklumkan hal itu, overall tidak terlalu buruk. Sound 9/10 Soundtrack-nya menurutku sudah sesuai dengan mood di scene-nya, dengan penggunaan sfx yang baik dan tidak berlebihan. Salah satu lagu yang dinyanyikan sang idol dunia AR terdengar sangat bagus namun terasa familiar, dan ternyata itu karena komposer lagunya Yuki Kajiura yang karyanya sudah terkenal di beberapa seri […]
Ketika makhluk luar angkasa pertama kali muncul di Bumi, mereka tidak menyapa, tidak memberi pesan, tidak memulai pertemuan ini dengan slogan-slogan “WE COME IN PEACE”. Mereka datang berbondong-bodong, dalam bentuk bundaran-bundaran kecil berwarna hitam yang muncul di atmosfer planet kami, lalu terbakar dan menghilang setelah mengambil dan mentransmisikan semua data yang mereka bisa ambil. Dua bulan kemudian, Bumi mendengar bisikan sinyal dari luar angkasa, jauh di luar orbit Neptunus. Dan untuk mencari tahu, memuaskan rasa penasaran, dan meredakan–atau mungkin mengkonfirmasi–rasa takut, Bumi mengirim satu kapal luar angkasa dengan kru yang tidak biasa: Seorang ahli bahasa dengan otak yang terbagi untuk empat kepribadian, seorang ahli biologi dengan indra yang menempel ke mesin, seorang jenderal yang benci peperangan, dan seorang predator yang dulu disebut sebagai *vampir* untuk memimpin mereka. Dan di antara mereka: seorang *sintesis*, seorang analisis topologi informasi yang sudut pandang tanpa pamrihnya membentuk narasi dalam novel ini. — *Blindsight* adalah novel fiksi ilmiah karya Peter Watts yang dirilis secara gratis (http://www.rifters.com/real/Blindsight.htm) tahun 2006 lalu. Kisah dasarnya merupakan kisah paling biasa dalam fiksi ilmiah: pertemuan pertama dengan makhluk asing. Tetapi *Blindsight* memberikan pertemuan yang tidak biasa, dan memaparkannya lewat karakter-karakter yang luar biasa. Sebagai fiksi ilmiah tingkat tinggi, atau *hard science fiction*, novel ini mengakarkan fantasinya pada ilmu-ilmu yang nyata diketahui sekarang, baru lalu mengembangkannya secara logis untuk mengisi ruang-ruang kosong dari pengetahuan kita. Cakupan ilmu dalam *Blindsight* begitu luas, dari biologi dan mekanika orbital sampai psikologi dan berbagai pandangan filosofi, dan semuanya ditelaah begitu dalam. Ia seringkali menari-nari dengan terminologi ilmiah dan eksposisi ipteknya. Dalam […]
Selamat Tahun Baru 2017! Tahun yang baru, pastinya juga akan disertai karya-karya yang baru dari Genshiken. Karya yang akan dibahas kali ini adalah dua karya terbaru staff Genshiken di bidang musik. Kedua karya musik ini dibuat dengan menggunakan software musik digital bernama FL Studio, sehingga termasuk kategori musik digital. Karena itu pula, permainan semua instrumennya diatur sendiri oleh komposernya dengan perjuangan. 1. Judul: Change Pembuat: Azizi Nun Link: https://drive.google.com/open?id=0BzhbofT4QOrnX0lhQ2RjTUZBQms Durasi lagu ini sekitar 5 menitan. Atmosfir lagu di awal terkesan kalem dengan suara gemerincing seperti dari lonceng. Pada pertengahan lagu ada shift of mood yang berkesan agak misterius namun berkesan membangkitkan semangat, kemudian lagu diakhiri dengan kembali ke suasana awal yang kalem. 2. Judul: Oomph Pembuat: Bimas Saddha Prabawa Link: https://drive.google.com/open?id=0BzhbofT4QOrnRFg3ZjczUmRieWs Durasi lagu yang ini hampir 4 menit. Awal lagu ada suara gitar sample yang membunyikan nada berulang-ulang (loop), semakin panjang lagu, suara instrument lain ditambahkan seperti synth, drum sample dan muncul nada lead sementara nada loop tadi masih dimainkan sebagai riff lagu. Suasana lagu terus berubah dan menjadi semakin ramai, sampai nada yang berulang-ulang di awal sudah menyatu dengan suara instrumen lainnya. Lagu diakhiri dengan fade out secara tiba-tiba. Sudah mendengar? Bagaimana? Keren kan? Tunggu karya-karya staf genshiken yang selanjutnya!
Selamat mengawali bulan November! Pada kesempatan kali ini, ada beberapa artworks dari divisi illustrasi Genshiken. Mau tau apa aja? Yuk, kita intip bersama! .. 1. “Gen-Tan”, by: Hafidz Salah satu dari maskot kembar Genshiken ITB 2. “Watching Young Master”, by: Masfi Karya yang memperlihatkan seekor anjing yang mengawasi majikan kecilnya belajar berjalan. Terinspirasi oleh trailer film A Dog’s Purpose 3. “J-35 the Robot”, by: Blackbolt/LW Karya yang terinspirasi dari kurangnya karakter robot dinamis dan imut. Juga terinspirasi oleh XJ-9 dari My Life as Teenage Robot Bagaimana, keren dong pastinya? Nantikan karya-karya terbaru dari staff Genshiken lainnya, ya!
Tanggal 1-2 Oktober yang lalu, Jakarta Convention Center Hall B telah dipadati oleh ribuan pengunjung demi mengantri untuk menghadiri Indonesia Comic Con 2016 (ICC). Benar sekali! Sebuah pesta pop culture terbesar di Indonesia! Bagi yang mungkin jarang mendengar nama acara ini, cukup bayangkan saja sebuah acara besar yang terdiri dari konvensi dan gathering akbar, tempat para penggemar sejati, baik penggemar anime, video game, film, TV, mainan, manga, dan yang lainnya untuk berkumpul bersama diakhir pekan. Nah, itulah Comic Con. Awal mulanya, acara tahunan ini berasal dari acara tahunan yang biasa diadakan di San Diego, California, dan dikenal sebagai San Diego International Comic Con. Kalau kamu adalah seorang penggemar pop culture tapi melewatkan ICC ini, maka sungguh sangat disayangkan. Kenapa? Karena acara yang diselenggarakan oleh ReedPOP melalui Reed Panorama Exhibiton (RPE) kali ini menghadirkan bintang tamu yang lebih besar lagi, diantaranya Brianna Hildebrand―Aktris yang namanya terkenal lewat peran Negasonic Teenage Warhead di film Deadpool, Hiroshi Fujioka―Aktor legenda dalam tokusatsu karena ia memerankan Kamen Rider pertama yaitu Kamen Rider Ichigo. Tak terlewatkan pula, Hiroshi Watari yang memerankan Uchuu Keiji Sharivan. Selain tiga tamu besar di atas, ada juga bintang tamu yang tak kalah hebatnya seperti cosplayer internasional Stella Chuu, Alston Stephanus, Tadakki Dousai. Dan juga tidak lupa bintang tamu dalam negeri seperti komikus DC Comics Ardian Syaf, Iwan Nazif yang menjadi komikus adaptasi film How to Train Your Dragon, serta Is Yuniarto yang merupakan komikus asal Indonesia dengan komik Garudayana-nya yang berhasil go international. Aktor dalam negeri seperti Iko Uwais dan Julie Estelle juga turut serta meramaikan acara ini dalam upaya mempromosikan […]
Terra Formars Berhubung gw udah baca manga-nya dan nonton anime-nya, jadi gw putusin buat nge-review karya Sasuga Yu dan Tachibana Kenichi yang satu ini. Genre-nya berdasarkan MyAnimeList adalah Action, Horror, Sci-Fi, dan Space. Meskipun tercantum genre Horror, story-nya sendiri lebih berat ke Action. Story — Kalau dibilang klise, jelas. Bahkan banyak yang bilang kalau Terra Formars ini mirip sama Gantz. Settingnya diambil di tahun 2600-2700M. Meskipun jedanya udah beberapa abad dari sekarang, tapi masih banyak hal-hal yang belum lepas dari abad 21 kayak teknologi, politik, dsb. Meskipun ada kekurangan yang udah disebutin tadi, kelebihan dari ngambil setting ini tidak perlu repot ngejelasin tentang teori-teori Sci-Fi yang ada kayak BUGS Operation, MOO, dll. Sampai chapter 085, manga-nya masih enak dibaca dan berhubung anime-nya juga mengikuti alur manga-nya, gw masih punya ekspektasi lebih buat ke depannya. 8/10 Character — Salah satu kekuatan dari Terra Formars itu dari penceritaan dan penempatan backstory karakter di alur. Meskipun ga semua karakter diceritain, tapi ada beberapa karakter yang berasa punya posisi (ga sekedar filler, tapi bukan protagonis juga). Yang disayangkan dari adaptasinya, kadang penempatan backstory-nya ini salah, jadinya ada momen-momen yang kurang berasa. 9/10 Sound — Opening sama Ending tergolong pas, good but not overly good. SFX standar serial TV, ga berat kayak movie-movie. BGM sendiri ga membekas/berkesan setelah nonton, untuk composernya sendiri belum begitu dikenal. Untuk seiyuu-nya, salah satu yang gw seneng dari adaptasi Terra Formars itu berani nyediain banyak karakter dan seiyuu yang ngebuat tiap karakter itu unik dengan suaranya sendiri. 6/10 Art — Seperti kebanyakan adaptasi, untuk art […]