Pop Culture Enthusiast Club

Denki-Guy Matsuri 2024 – Sebuah Catatan Wibu Hilang Mencari Kamige dalam Lautan Eroge

Wow, judulnya adalah salah satu judul yang pernah ada.

Mari melihat ke event akbar visual novel / bishoujo game terbesar se-Jepang

Namun kenyataannya memang itulah yang terjadi. Tanpa adanya planning yang memadai dan tekad yang kuat, hanya sekadar adanya informasi yang numpang lewat, namun sudah cukup untuk membuat penulis “membanting” perencanaan yang sebelumnya bisa dikatakan “matang”.

Mari kembali ke akhir 2024, tepatnya di pertengahan akhir bulan Desember 2024. Perencanaan untuk menghadiri Comic Market 105 (kedepannya akan disebut sebagai C105) telah dibuat dengan cukup matang. Seluruh itinerary beserta alokasi budget telah dibuat dalam rangka memaksimalkan barang khilafan yang akan dijarah di C105. Tentunya sebagai pengalaman pertama penulis, menghadiri Comiket adalah hal yang bisa dikatakan “sakral”. Sebuah pasar yang menjadi sumber segala kode enam digit yang mungkin anda sudah tau sendiri maksudnya apa, dan ruang bebas bagi kreator untuk berekspresi sebebas-bebasnya tentunya membuat Comiket menjadi salah satu event penting untuk seluruh otaku ACG (Anime, Comic, and Game). Terlebih bagi penulis yang sudah dibisa dikatakan seorang wibu kronis yang masih mengaku sebagai bukan wibu.

Tapi kali ini penulis akan mengulas salah satu event yang tidak kalah sakral, karena selain dilaksanakannya event ini adalah saat H-1 Day 1 C105, event ini juga adalah only event untuk hal-hal yang berbau visual novel. Adapun only event itu sendiri adalah istilah ke sebuah event yang berfokus pada satu kategori, fandom, ataupun satu hal spesifik dari suatu fandom. Ingat bahwa ada satu masa orang-orang di internet membuat only event terkhusus karakter Bowsette di Jepang. Mengingat Jepang adalah salah satu kiblat industri kreatif di Asia, dan tempat awal populernya kultur ACG, bukan hal yang mengejutkan. Terlebih dari seberapa besarnya industri game berkategori visual novel yang ada di Jepang. Tentunya, event yang didedikasikan kepada penggemar visual novel pasti ada.

Sekilas mengenai Denki-Guy Matsuri dan Bishoujo Game

Adalah ejaan yang menarik, karena judul acara dalam kanji adalah 電気外祭り (romaji: denkigai matsuri) ditulis dengan “gai” ditulis sebagai “guy”. Mungkin karena nyaris 95% demografi pengunjung adalah laki-laki, kali ya?

Event ini berfokus ke karya yang masuk dalam kategori bishoujo game. Sebenarnya ini sudah cukup spesifik, karena “visual novel” masih mengarah ke teknik penyampaian narasi pada suatu media, yang seolah-olah menampilkan novel itu sendiri namun dengan visualisasi (dan seringnya juga dengan musikalisasi). Bishoujo game, seperti namanya, berfokus pada karakter gadis cantik dengan sebagian besar plot utama adalah untuk menjalin hubungan dengannya. Hal ini kerap dikaitkan dengan dating simulator, namun elemen dasar dari dating simulator yakni manajemen terhadap mood dan perasaan heroine, mengoleksi “bendera”, dan menghindari rute bad end, tidak digunakan secara ekstensif dalam genre ini. Fokus utama hanyalah pada membawakan cerita beserta visual yang cukup sehingga pemain bisa menikmati dan terbawa arus dalam cerita dengan lebih khidmat. Hal inilah mengapa, tidak ada gameplay walaupun disebut sebagai bishoujo game.

Namun adanya cerita yang sungguh hebatnya, karakter yang sungguh imutnya, voice acting yang sungguh mengesankannya, dan lagu beserta latar musik yang sungguh indahnya, yang membuat segmen tertentu ini menjadi sangat unik. Sampai-sampai penulis pun cukup tenggelam dalam pesonanya.

Kembali ke Denki-guy Matsuri, tidak tanggung-tanggung pengembang ternama yang sudah berulang kali berkontribusi dalam membuat orang-orang bahagia, menangis, ataupun sedih dan resah, bergabung sebagai exhibitor dalam acara kali ini.

Pernah dengar mengenai “Sakura no Uta”? KeroQ/Makura (atas-kiri) yang menjadi pengembangnya. Judul-judul yang terkesan fucked up seperti “Maggot Baits” ataupun “euphoria”? ada ClockUp disitu. Surga keimutan di seri “Amairo Chocolata” (1,2,3)? Ada Cabbage Soft (baris 4-tengah). Dan favorit penulis, yang bertanggung jawab atas keringnya kelenjar air mata penulis dengan “Hoshizora no Memoria” dan “AstralAir no Shiroki Towa”, ada FAVORITE (baris 2-kanan). Melihat bahwa masih lebih banyak lagi pihak yang berpartisipasi membuat penulis tidak ambil pikir untuk menyempatkan datang ke event ini. Terlebih karena tidak ada biaya masuk yang diperlukan.

Jadi seperti apa Denki-Guy Matsuri? Penulis tentu saja menyempatkan datang ke Denki-Guy Matsuri 2024, yang diselenggarakan di 東京流通センター (Tokyo Ryutsu Center), sebuah gedung acara dan ekshibisi di kota Ota, Tokyo, 28 Desember 2024

Menuju Area Event

Mungkin salah satu hal yang menakjubkan dari Tokyo adalah seberapa luas jangkauan dari transportasi umum yang ada. Secara umum orang-orang akan bepergian menggunakan kereta dan bus, namun area event kebetulan berada tepat di samping stasiun dengan nama yang sama, 流通センター駅 (Stasiun Ryutsu Center) yang berada dalam Lin Tokyo Monorail. Apabila anda hanya tau lin kereta oleh JR, maka anda bisa transit melalui stasiun Hamamatsuchou (浜松町駅) di Lin Yamanote. Anda harus menyediakan saldo yang cukup banyak mengingat Lin Tokyo Monorail memiliki tarif yang lebih mahal. Selain itu frekuensi datangnya kereta juga tidak sesering lin lainnya.

Sesampai di Area

Acara dimulai dari pukul 10.00 pagi, namun sangat disarankan untuk datang dengan lebih pagi, terlebih apabila anda mengincar merchandise dan barang limited lainnya. Hal ini dikarenakan antrian sudah sangat membludak bahkan 1 jam sebelum dilaksanakannya acara.

Sesampainya di venue, anda akan dihadapkan oleh dua pilihan: langsung masuk saja untuk melihat-lihat, atau masuk ke dalam antrian untuk merchandise dari satu pengembang tertentu. Tentu saja penulis ingin antri untuk nuigurumi Nikaidou Shinku dari Irotoridori no Sekai, namun apa daya, antrian sudah sangat panjang, dan saat sampai ke konter, nuigurumi-nya sudah habis :'((

Tak apa lah, paling tidak berhasil bawa pulang satu dakimakura cover.

Event

Setelah itu, sebenarnya tidak ada lagi hal yang “menarik” untuk dilakukan. Setelah berkeliling melihat-lihat apa saja yang ada di dalam venue, penulis sudah merasa cukup dan pergi ke daerah FnB untuk istirahat dan makan.

Oh, ada yang bawa itasha juga. Kali ini bisa dilihat itasha dari penggemar fanatik Cabbage Soft, memamerkan salah satu karya terbaru mereka, Jewelry Hearts Academia -we will wing wonder heart-. Penulis belum bisa memberi ulasan karena masih masuk dalam wishlist penulis yang kian menumpuk :(((

Salah satu hal yang penulis cari adalah adanya sesi live stage, di mana setiap produsen ternama mendapatkan jatah slot untuk sesi jamming bareng. Tentunya setiap produsen membawa OP/ED/Insert song dari setiap judul-judul yang mereka punya. Dan terkhusus FAVORITE, Suzuyu (OP AstralAir no Shiroki Towa Finale) hadir dan menyanyikan beberapa lagu dari judul terkini dari FAVORITE, yakni “Sakura, Moyu”, “Happy Life Showup!”, “Irotoridori no Sekai trilogy”, dan “AstralAir no Shiroki Towa”, terlebih dengan remixing dari opening 1 “White Eternity” yang sebelumnya dinyanyikan oleh Nitta Emi (VA Honoka dari Love Live). Sungguh salah satu pengalaman yang luar biasa.

Setelah itu penulis berencana untuk mengelilingi venue sekali lagi untuk mengambil referensi, merasakan atmosfir dan euforia orang-orang, setelah itu pulang. Namun ternyata dari FAVORITE mengadakan acara talk show di penghujung acara, sehingga penulis batal angkat kaki.

Ada banyak hal yang dibahas, salah satunya adalah rasa heran dari penulis “Sakura, Moyu”, Urushibara Yukito, atas popularitas yang menjulang drastis, bukan dari pemain dalam Jepang itu sendiri melainkan dari luar negeri. Penulis yang tau betul alasan naik daunnya judul tersebut serasa ingin angkat tangan, haha.

Penutup

Denki-guy Matsuri 2024 terlaksana dengan baik. Hal ini tentu saja ditunjang dari seberapa profesional pihak penyelenggara dan partisipasi aktif dari ekshibitor dalam menangani crowd control. Mungkin beberapa yang menjadi highlight adalah adanya budaya antri yang mendarah daging pada masyarakat Jepang itu sendiri, sehingga antrian bisa menjadi sangat teratur dan juga mudah untuk diatur. Mungkin penulis akan membahas mekanisme antri ini dalam postingan lainnya.

Selain itu, terlaksananya acara dengan volume pengunjung yang ramai, terlihat dari nyaris seluruh ekshibitor sold out, sangat menunjukkan fakta bahwa segmen pasar ini ada dan nyata dan berpotensi. Entah kapan Indonesia bisa memiliki ruang berekspresi yang memadai untuk only event ke bishoujo game ini. Mungkin setelah lebih banyak judul yang diterjemahkan ke Bahasa Inggris, kali ya?

Setelah acara selesai, penulis melakukan uchiage kecil-kecilan, tentu saja dengan mengunjungi Akihabara sekali lagi karena, why not? Dan juga untuk membuat perencanaan untuk Day 1 C105 esok harinya. Ulasan mengenai seluk beluk Comiket, pengalaman C105, dan hal-hal yang terjadi akan diulas pada kesempatan berikutnya.

Leave a Reply